dikirim oleh Yamin Hasibuan
pencerahan, renungan
Dikisahkan bahwa malaikat maut (Izrail) bersahabat dengan Nabi Ya’kub AS.
Suatu ketika Nabi Ya’kub berkata kepada malaikat maut: "Aku menginginkan sesuatu yang harus kamu penuhi sebagai tanda persaudaraan kita".
"Apakah itu?" tanya malaikat maut.
"Jika ajalku telah dekat, beri tahu aku", jawab nabi Ya'kub AS.
Malaikat maut berkata:
"Baik aku akan memenuhi permintaanmu, aku tidak hanya akan mengirim satu utusanku, namun aku akan mengirim dua atau tiga utusanku"
Setelah mereka bersepakat, mereka kemudian berpisah.
Setelah beberapa lama, malaikat maut kembali menemui Nabi Ya’kub.
Kemudian Nabi Ya’kub bertanya, "Wahai sahabatku,
apakah engkau datang untuk berziarah atau untuk mencabut nyawaku?"
"Aku datang untuk mencabut nyawamu, Jawab malaikat maut.
"Lalu, mana ketiga utusanmu?", tanya Nabi Ya’kub.
"Sudah kukirim", Jawab malaikat,
» Putihnya rambutmu setelah hitamnya
» lemahnya tubuhmu setelah kekarnya
» bungkuknya badanmu setelah tegapnya.
Wahai Ya’kub, itulah utusanku untuk setiap bani Adam.
Suatu ketika Nabi Ya’kub berkata kepada malaikat maut: "Aku menginginkan sesuatu yang harus kamu penuhi sebagai tanda persaudaraan kita".
"Apakah itu?" tanya malaikat maut.
"Jika ajalku telah dekat, beri tahu aku", jawab nabi Ya'kub AS.
Malaikat maut berkata:
"Baik aku akan memenuhi permintaanmu, aku tidak hanya akan mengirim satu utusanku, namun aku akan mengirim dua atau tiga utusanku"
Setelah mereka bersepakat, mereka kemudian berpisah.
Setelah beberapa lama, malaikat maut kembali menemui Nabi Ya’kub.
Kemudian Nabi Ya’kub bertanya, "Wahai sahabatku,
apakah engkau datang untuk berziarah atau untuk mencabut nyawaku?"
"Aku datang untuk mencabut nyawamu, Jawab malaikat maut.
"Lalu, mana ketiga utusanmu?", tanya Nabi Ya’kub.
"Sudah kukirim", Jawab malaikat,
» Putihnya rambutmu setelah hitamnya
» lemahnya tubuhmu setelah kekarnya
» bungkuknya badanmu setelah tegapnya.
Wahai Ya’kub, itulah utusanku untuk setiap bani Adam.
Kisah tersebut di atas mengingatkan tentang tiga tanda kematian yang akan selalu menemui kita, yaitu:
• memutihnya rambut;
• melemahnya fisik &
• bungkuknya badan.
Jika ketiga atau salah satunya sudah ada pada diri kita, itu berarti malaikat maut telah mengirimkan utusannya.
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan
• memutihnya rambut;
• melemahnya fisik &
• bungkuknya badan.
Jika ketiga atau salah satunya sudah ada pada diri kita, itu berarti malaikat maut telah mengirimkan utusannya.
Karena itu, setiap Muslim hendaknya senantiasa mempersiapkan diri untuk menghadapi utusan tersebut.
Kematian adalah kepastian yang akan dialami oleh setiap manusia, sebagaimana yang telah ditegaskan dalam Firman Allah SWT: (QS Al Ankabut [29]: 57).
Selama masih hidup, manusia mendapat ujian, sebagaimana
yang telah ditegaskan dalam firman Allah SWT: (QS Ali Imran [3]: 185
Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.
Karena itu, kita berharap agar saat menghadapi kematian dalam keadaan muslim dan tunduk dan patuh kepada-Nya. (QS Ali Imran [3]: 102)
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan muslim".
Tidaklah terlalu penting kita akan mati, tapi yang terpenting adalah sejauh mana persiapan menghadapi kematian itu.
Karena itu, kita berharap agar saat menghadapi kematian dalam keadaan muslim dan tunduk dan patuh kepada-Nya. (QS Ali Imran [3]: 102)
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan muslim".
Tidaklah terlalu penting kita akan mati, tapi yang terpenting adalah sejauh mana persiapan menghadapi kematian itu.
Rasulullah SAW mengingatkan agar kita bersegera untuk menyiapkan bekal dengan beramal saleh.
Bersegeralah kamu beramal sebelum datang tujuh perkara:
• kemiskinan yg memperdaya,
• kekayaan yg menyombongkan
• sakit yg memayahkan,
• tua yg melemahkan,
• kematian yg memutuskan,
• dajjal yg menyesatkan &
• kiamat yg sangat berat & menyusahkan". (HR Tirmidzi)
• kemiskinan yg memperdaya,
• kekayaan yg menyombongkan
• sakit yg memayahkan,
• tua yg melemahkan,
• kematian yg memutuskan,
• dajjal yg menyesatkan &
• kiamat yg sangat berat & menyusahkan". (HR Tirmidzi)
Bekal adalah suatu persiapan, tanpa persiapan tentu akan kesulitan dalam mengarungi perjalanan yang panjang dan melelahkan. Oleh karena itu, berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa, (QS Al-Baqarah [2]: 197)
(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.
(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.
Semoga bermanfaat dan dapat diambil hikmahnya ...