Yamin Hasibuan
copas dari sahabat FB
info penting, pencerahan
Sebagai seorang manusia, terlambat pasti sudah biasa dilakukan. Begitu juga Shalat, terutama saat lakukan Shalat Subuh. Karena Shalat Subuh merupakan salah satu shalat wajib dengan waktu pelaksanaan yang cukup singkat.
Dikutip dari inspiradata, Jika kita sudah terlambat melakukannya, lantas apa tindakan kita selanjutnya?
Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Aku khawatir kalian tidur nyenyak sehingga melewatkan Shalat Subuh.”
Kata Bilal:
“Saya akan membangunkan kalian.”
“Saya akan membangunkan kalian.”
Mereka semua akhirnya tidur, sementara Bilal menyandarkan punggungnya pada hewan tunggangannya, namun Bilal akhirnya tertidur juga.
Nabi SAW bangun ketika busur tepian matahari sudah muncul.
Kata Nabi SAW:
“Hai Bilal! Mana bukti ucapanmu?”
Bilal menjawab:
“Saya tidak pernah tidur sepulas malam ini.”
“Saya tidak pernah tidur sepulas malam ini.”
Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya Allah mengambil nyawamu kapanpun Dia mau dan mengembalikannya kapanpun Dia mau".
"Sesungguhnya Allah mengambil nyawamu kapanpun Dia mau dan mengembalikannya kapanpun Dia mau".
Allah ber-Firman:
"Allah memegang jiwa orang ketika matinya dan memegang jiwa orang yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa orang yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir".[Az-Zumar 42]
Hai Bilal! bangunlah dan suarakan azan.”
Rasulullah SAW berwudhu, setelah matahari agak meninggi sedikit dan bersinar putih, lalu Rasulullah SAW berdiri untuk melaksanakan Shalat. (Hadits Shahih Imam Bukhari, nomor 595)
Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a, bahwa Nabi s.a.w pernah bersabda:
“Siapa yang lupa untuk melaksanakan shalat, maka laksanakanlah ketika ingat, tanpa kaffarah [denda] atas lupanya itu kecuali dengan mengerjakan shalat tersebut.”
Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a, bahwa Nabi s.a.w pernah bersabda:
“Siapa yang lupa untuk melaksanakan shalat, maka laksanakanlah ketika ingat, tanpa kaffarah [denda] atas lupanya itu kecuali dengan mengerjakan shalat tersebut.”
Kemudian Rasulullah s.a.w membaca ayat (yang artinya):
Allah ber-Firman :
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan yang hak selain Aku, maka Sembahlah Aku dan "dirikanlah Shalat untuk mengingat Aku".[QS-20 Ţāhā 14].(Hadits Shahih Bukhari, nomor 597).
Selain itu terdapat contoh lain dalam hadis yang diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a.
Pada saat perang Khandaq, Umar bin Khattab datang setelah matahari terbenam. Umar mencaci-maki orang-orang kafir Quraisy.
Kata Umar:
“Ya Rasulullah! Saya hampir saja tidak melaksanakan shalat Asar sampai matahari hampir terbenam”.
“Ya Rasulullah! Saya hampir saja tidak melaksanakan shalat Asar sampai matahari hampir terbenam”.
Nabi SAW bersabda:
“Demi Allah! Aku belum melaksanakan shalat Asar.”
“Demi Allah! Aku belum melaksanakan shalat Asar.”
Kata Jabir:
“Kami pergi ke Buthhan, kemudian Nabi SAW berwudhu untuk shalat dan kami pun berwudhu, lalu Nabi SAW melaksanakan shalat Asar setelah matahari terbenam, setelah itu beliau melaksanakan shalat Maghrib”. (Hadits Shahih Bukhari, nomor 596).
“Kami pergi ke Buthhan, kemudian Nabi SAW berwudhu untuk shalat dan kami pun berwudhu, lalu Nabi SAW melaksanakan shalat Asar setelah matahari terbenam, setelah itu beliau melaksanakan shalat Maghrib”. (Hadits Shahih Bukhari, nomor 596).
Itulah tadi yang dilakukan oleh Rasulullah saat beliau terlambat melaksanakan shalat, maka kita sebagai hamba yang patuh terhadap Rasulullah hendaklah kita meniru apa yang dilakukan Rasulullah saat beliau terlambat melaksanakan Shalat, karena Rasulullah juga termasuk manusia yang tak luput dari lupa seperti manusia lainnya.
Subhaana Rabbika Rabbil Izzati Amma Yashifun...
Wa'Salaamun 'alal Mursaliin
Walhamdulillahi Rabbil’Alaamiin
Aamiin Yaa Rabbal'alaamiin
★SELAMAT BER-IBADAH★